Jumat, 09 Januari 2009










Gambar 1. Metarhizium anisopliae
(Deptan,2008)

Metarhizium anisopliae dapat berkembangbiak dengan cepat. Seperti gambar di atas jamur ini dapat berkembangbiak hanya dalam hitungan menit, dapat berhenti berkembangbiak pada waktu tertentu,dia dapat terbawa oleh angin dan juga dapat melakukan aktifitas yang lain.

Jamur Metarhizium adalah jamur yang bersifat entomopatogen yaitu dapat dijadikan sebagai salah satu agen hayati, atau penggendali serangga baik serangga yang menyerang tanaman maupun organisme antagonis yang ada di dalam tanah. Jenis Jamur Metarhizium “F52” dapat menjadi insektisida atau yang dapat berfungsi sebagai mikoinsektisida yang di produksi oleh jamur metharizium sebagai pengendali hama, khususnya hama jenis belalang dan kumbang penggerek.









Gambar 2. Kumbang mati yang terserang Metarhizium anisopliae (Deptan,2008)









Gambar 3. Belalang mati yang
terserang Metarhizium anisopliae (Deptan,2008
)


Metarhizium anisopliae dapat berpenetrasi pada jaringan atau kutikula serangga yang terserang, menurut penelitian Jaronski di Sidney Laboratorium, Montana. Metarhizium anisopliae dikembangkan dengan cara mengontakkan pada kutikula serangga terlebih dahulu. kemudian menggunakan kombinasi dengan cara mekanik yaitu menggunakan minuman koktail untuk reaksi enzimatisnya serta mempermudah reaksi pada kutikula dan mengkalkulasi sistem penginfeksian serangga yang dapat menyebabkan serangga mati dalam beberapa hari.


















Gambar 4. mekanisme penetrasi kutikula serangga
yang terserang Metarhizium anisopliae (Thomas,2007)

Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa mekanisme penetrasi Metarhizium anisopliae pada kutikula serangga menurut (Thomas Matthew B., 2007) dapat digolongkan menjadi empat tahapan.

1. Tahap pertama yaitu kontak antara propagul cendawan dengan tubuh serangga.

2.Tahap kedua adalah proses penempelan dan perkecambahan propagul cendawan pada integumen serangga

3.Tahap ketiga yaitu penetrasi dan invasi. Cendawan dalam melakukan penetrasi menembus integumen dapat membentuk tabung kecambah (appresorium). Titik penetrasi sangat dipengaruhi oleh konfigurasi morfologi integumen. Penembusan dilakukan secara mekanis atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim dan toksin.

4.Tahap keempat yaitu destruksi pada titik penetrasi dan terbentuknya blastospora yang kemudian beredar ke dalam haemolymph dan membentuk hifa sekunder untuk menyerang jaringan lainnya (Thomas Matthew B., 2007). Sehingga pada umumnya semua jaringan dan cairan tubuh seranggga habis digunakan oleh cendawan, sehingga serangga mati dengan tubuh yang mengeras,seperti gambar di atas.

Jamur Metarhizium anisopliae ini juga dapat hidup dengan baik didaerah kering dan daerah penyimpanan sehingga dapat mempermudah dalam pengaplikasian yang dapat dilakukan oleh petani pada tanah untuk membunuh serangga atau organisme antagonis.



Daftar Pustaka Review

Deptan. 2008. Pemanfaatan Musuh Alami . Image. Available atthttp://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_content&task=view&id=120&Itemid=26. Di akses tanggal 9 Januari 2009.

Thomas B Matthew.2007. Infection by fungal entomopathogens. Available at:http://www.nature.com/info/copyright_statement.html. di akses tanggal 09 Januari 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar